__,,__
Perhatikan Pula Posisi Bayi Saat Menyusu!
“NAH, sekarang Dedek sendawa dulu, ya?”. Menyendawakan si
kecil sesaat setelah meminum ASI atau susu memang sangat penting. Walau
terlihat mudah untuk dilakukan, ternyata tak sedikit lho orangtua yang
frustrasi akibat gagal menyendawakan bayinya. Percaya atau tidak, menyendawakan
bayi juga ada seninya, lho!
Untuk Anda yang ingin mengetahuinya, berikut pemaparan dr
Marini Sartika Dewi, MSi. Med, SpA dari Brawijaya Women and Children Hospital,
Jakarta.
Pentingnya Sendawa
Sendawa adalah keluarnya udara dari dalam lambung melalui
mulut. Pada bayi, sendawa disebabkan karena masuknya udara ke dalam lambung.
Dan ini harus segera dikeluarkan. Bila tidak, akan menyebabkan bayi kembung,
muntah, rewel, bahkan kolik (nyeri perut).
Untuk mengeluarkan udara yang berlebihan tersebut, bayi
perlu disendawakan - tentu saja dengan teknik yang benar.
Tiap Bayi Berbeda
Setiap bayi memiliki perbedaan dalam bersendawa. Ada yang
bisa bersendawa dengan sendirinya, ada pula yang memang perlu disendawakan.
Namun, umumnya pada usia 0-9 bulan, bayi belum bisa
bersendawa dengan sendirinya karena mayoritas gerakannya adalah berbaring.
Hal ini karena ia belum bisa duduk tegak untuk membantu
keluarnya udara dari lambung sehabis minum ASI atau susu. Barulah pada usia 9
bulan ke atas, bayi sudah bisa duduk tegak sehingga mempermudah udara di dalam
lambung untuk keluar.
Selain itu, ada bayi yang hanya bisa sendawa dengan posisi
khusus/tertentu, ada pula yang bisa bersendawa dengan mudah pada beberapa
teknik. Pun, setiap bayi mempunyai posisi yang berbeda-beda ketika
disendawakan.
6 Posisi Sendawa Pada Bayi
Sebenarnya tidak ada posisi yang dianggap paling baik. Lebih
baik dicoba dan diuji satu persatu sampai bayi Anda menemukan satu posisi yang
paling baik. Atau, lakukan semua posisi setiap kali menyendawakan bayi Anda
sampai ia berhasil bersendawa. Jika satu posisi gagal, cobalah posisi yang
lain.
Posisikan satu tangan Moms menopang antara leher dan kepala
bayi, tangan yang lain menahan pantat bayi.
Pastikan agar dagu si kecil melewati bahu moms agar ia bisa bernapas.
Jangan lupa letakkan slubber atau sapu tangan di bahu moms
untuk menjaga agar tidak kotor akibat si kecil muntah atau gumoh. Tepuklah
bagian punggung si kecil secara perlahan sampai ia benar-benar bersendawa.
Dudukkan bayi di atas pangkuan, letakkan ibu jari dan
telunjuk satu tangan moms di dagu (bukan leher) kemudian tahan dagu si
kecil ke arah depan sehingga badannya
agak condong ke depan.
Posisi kaki lurus. Tangan moms yang lain menepuk punggung
secara perlahan. Pastikan sampai terdengar suara sendawa.
Tahan/topang bayi dengan posisi satu tangan Moms di bagian
dada (ibu jari dan telunjuk menahan dagu) dan tangan lain di bagian punggung si
kecil. Kemudian angkat si kecil perlahan sampai badannya teregang.
Regangan ini dapat membantu mengeluarkan udara dari dalam
perut. Cium kening bayi, hal ini dapat membuat moms dan bayi rileks.
Letakkan si kecil di atas pangkuan salah satu paha Moms dengan
posisi badan si kecil tengkurap menghadap ke bawah dan direntangkan di atas
pangkuan. Biarkan kakinya bebas menjuntai ke bawah (diapit paha moms sisi
berlawanan). Ibu jari dan telunjuk satu tangan Moms menahan dagu si kecil,
tangan moms yang lain menepuk halus punggungnya secara lembut. Pastikan ia
bersendawa.
Letakkan satu lengan Moms di antara kedua kaki si kecil
dengan menahan badannya (posisi seperti menunggang kuda). Kepala si kecil
mengarah ke ujung tangan moms. Lengan moms sisi berlawanan memeluk si kecil
sehingga posisi kepalanya bersandar di lengan moms.
Pada posisi ini kedua telapak tangan moms saling bertemu.
Cara ini sangat nyaman untuk si kecil dan aman untuk bayi yang rewel.
Teknik ini tidak selalu bisa membuat bayi bersendawa. Namun
bila tak satupun posisi nomor 1-5 dapat menyebabkan bayi bersendawa, coba cara
ini yaitu dengan memegang kedua ketiak si kecil kemudian angkat badannya
tinggi-tinggi dan tahan beberapa saat. Jangan menggoyang-goyangkan! Cukup
mengangkat badannya saja maka bayi akan bersendawa dengan sendirinya.
Masuknya udara ke dalam lambung bayi biasanya terjadi selama
proses menyusui dan atau akibat bayi sering menangis. Banyaknya jumlah udara
yang masuk ke dalam lambung dipengaruhi oleh cara menyusui (ASI atau botol) dan
seberapa sering bayi menyusui.
Posisi bayi yang kurang baik saat menyusui dapat menyebabkan
masuknya udara. Oleh karena itu dianjurkan posisi menyusui yang benar.
* Untuk bayi yang minum ASI diperlukan perlekatan yang
sempurna saat menyusui, ditandai dengan masuknya seluruh areola mammae (area
hitam payudara) supaya udara dari luar tidak dapat masuk ke mulut bayi.
* Bagi bayi yang menyusu dengan botol, posisi botol
dianjurkan tidak mendatar melainkan bagian botol lebih tinggi dari dot sehingga
tidak ada bagian dot yang terisi udara. Dikhawatirkan bila posisi botol
mendatar, bayi akan lebih banyak menelan udara.
* Apabila bayi tampak gelisah atau rewel saat menyusui,
hentikan proses menyusui, sendawakan bayi, tunggu beberapa saat (5-10 menit),
kemudian susui bayi kembali.
* Cobalah sendawakan bayi setiap 60-90 ml susu (bila bayi
minum susu botol) atau sendawakan bayi setiap kali moms akan ganti payudara
(bila bayi menyusu ASI).
__,,__
No comments:
Post a Comment